
Lalu ayahnya keluar dan berbicara dengan dia. (28) Maka marahlah anak sulung itu dan ia tidak mau masuk. (27) Jawab hamba itu: Adikmu telah kembali dan ayahmu telah menyembelih anak lembu tambun, karena ia mendapatnya kembali dengan sehat. (26) Lalu ia memanggil salah seorang hamba dan bertanya kepadanya apa arti semuanya itu. (25) Tetapi anaknya yang sulung berada di ladang dan ketika ia pulang dan dekat ke rumah, ia mendengar bunyi seruling dan nyanyian tari-tarian. (24) Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali. (23) Dan ambillah anak lembu tambun itu, sembelihlah dia dan marilah kita makan dan bersukacita. (22) Tetapi ayah itu berkata kepada hamba-hambanya: Lekaslah bawa ke mari jubah yang terbaik, pakaikanlah itu kepadanya dan kenakanlah cincin pada jarinya dan sepatu pada kakinya.

(21) Kata anak itu kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. (20) Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. (18) Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, (19) aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa. (17) Lalu ia menyadari keadaannya, katanya: Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan. (16) Lalu ia ingin mengisi perutnya dengan ampas yang menjadi makanan babi itu, tetapi tidak seorangpun yang memberikannya kepadanya. Orang itu menyuruhnya ke ladang untuk menjaga babinya. (15) Lalu ia pergi dan bekerja pada seorang majikan di negeri itu. (14) Setelah dihabiskannya semuanya, timbullah bencana kelaparan di dalam negeri itu dan iapun mulai melarat. Di sana ia memboroskan harta miliknya itu dengan hidup berfoya-foya.

(13) Beberapa hari kemudian anak bungsu itu menjual seluruh bagiannya itu lalu pergi ke negeri yang jauh.


Lalu ayahnya membagi-bagikan harta kekayaan itu di antara mereka. (12) Kata yang bungsu kepada ayahnya: Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik kita yang menjadi hakku. Lukas 15:11-32 - “(Lukas 15:11) Yesus berkata lagi: ‘Ada seorang mempunyai dua anak laki-laki. (The Robertson-Walker solutions of general type have the above properties.) 6) A novel adjustment mechanism for cosmological constant problem seems to be possible: the huge value of cosmological constant in the stringy frame is re-scaled to its observed value by dilaton after transition to phenomenological frame.PERUMPAMAAN ANAK YANG HILANG: Lukas 15:11-32. 4) Ultra-high frequency ($\omega_\Phi \sim m_\Phi$) dilatonic oscillations take place in asymptotic regime. The models under consideration are consistent with the known experimental facts if $m_\Phi > 10^$. They have the following basic properties: 1) Positive dilaton mass, $m_\Phi$, and positive cosmological constant $\Lambda$, define two extremely different scales. These models might be considered as a stringy inspired ones with broken SUSY. We present a class of simple scalar-tensor models of gravity with one scalar field (dilaton $\Phi$) and only one unknown function (cosmological potential $U(\Phi)$).
